Selasa, 25 Oktober 2016

KEINDAHAN ADALAH..

whoop whoop whoop. welcome back to my untold story page. Balik nugas lagi, so, I called it "Tugas Kedua - Part II"



Hola Fellas! 



Kalo kemarin akau membahas tentang cinta, di post an kali ini akumau ngebahas soal keindahan.
Keindahan berasal dari kata Indah, Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok.

Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia.

Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.

Thomas Aquinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat.

Khalil Gibran mengungkapkan bahwa Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang tidak memberi namun menerima.


Menurut Baumgarten Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian- bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri.



Senja di Jakarta. #NoFilter




Keindahan adalah sesuatu yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari manusia, benda, lingkungan tempat tinggal maupun pemandangan alam yang dilihatnya. 

Keindahan memang identik dengan sesuatu yang teratur, yang menarik, dan enak dipandang mata.  Namun keindahan itu sendiri bersifat subjektif, karena mungkin saja bagi kita suatu hal itu indah namun tidak demikian bagi orang lain. 

Dan menurut saya keindahan juga bersifat abstrak, abstrak yang dimaksud itu adalah suatu konsep yang dapat diartikan sulit untuk dipahami, tetapi bukan berarti tidak bisa untuk dimengerti. Sedangkan jika dibandingkan dengan suatu benda, keindahan tersebut dapat diartikan maupun diungkapkan dengan kata-kata.

Setiap manusia memiliki rasa atau selera tentang keindahan. Sedangkan keindahan tersebut terbagi lagi menjadi kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi yaitu dasar dari pemikirian manusia untuk menyatakan keindahan. Sedangkan ekstansi adalah untuk merasakan atau menikmati suatu keindahan. Jadi kontemplasi dan ekstansi saling keterhubungan. Sehingga manusia dapat merasakan suatu keindahan dan kemudian dinyatakan oleh ungkapan.

An Nissa
17516966
PSIKOLOGI
1PA01

Minggu, 23 Oktober 2016

What is Love, Apa itu 'Cinta'?

Hola fellas! Welcome  back to my untold story  page!
 

Whoop whoop whoop yuhuu, Tugas lagi, Nugas lagi, Nulis lagi. hehe
Jadi ini adalah "Tugas kedua-part I" yup, kenapa part I karena bakalan ada post-an selanjutnya yang masih berkaitan dengan materi ini.
Dan kali ini aku mau Bahas tentang Cinta, C.I.N.T.A.


Apa itu cinta? What is Love?

 

Cinta adalah emosi yang berasal dari kasih sayang yang kuat dan rasa tertarik terhadap suatu objek, dengan cenderung ingin berkorban, memiliki rasa empati, perhatian, kasih sayang, ingin membantu. Objek disini bisa berarti apa saja; manusia, hewan peliharaan, benda kesayangan, dan apapun itu.
Sebenarnya kalo kita bicara soal cinta kembali lagi kepada masing masing orang itu sendiri karena cinta itu subjektif, cinta itu abstrak. sehingga tidak bisa diluruskan dengan satu definisi saja. mengapa abstrak? biar saya jelaskan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia abstrak berarti tidak berwujud, tidak berupa, dan tidak dapat diraba; tidak dapat dilihat atau tidak dapat dirasa dengan indra. Karena memang cinta itu gak bisa dilihat seperti kutipan dalam film A Walk to Remember sebuah film drama romantis tahun 2002 yaitu

"love is like the wind, you can't see it but you can feel it."

Dan sekarang mari kita bahas cinta menurut saya, koreksi jika saya salah.
sebenarnya pengertian saya tentang cinta sedikit banyak sama dengan yang diatas. Namun mungkin ada tambahan sedikit.

Definisi cinta menurut saya adalah hidup atau kehidupan. Yang maksudnya adalah setiap individu pasti hidup dan tumbuh dengan cinta. Semacam sepaket, siapapun dia. karena sifat naturalnya manusia serta ajaran agama apapun juga menyuruh kita untuk mengasihi satu sama lain. Sebagai contoh anak kecil bertumbuh menjadi besar karena perawatan orang tuanya atau siapapun itu, asupan makanannya, serta perhatiannya, semua itu dilakukan atas dasar cinta kasih. begitupun terhadap tumbuhan, binatang peliharaan atau benda kesayangan.Kepada semua makhluk hidup, namun saya tidak mengelak jika kasih sayang yang kalian berikan kepada apapun itu kadarnya berbeda beda. it's fine dan karena manusia juga behak untuk memilih mana yang di priorotaskan bukan?

"Cinta, apalah rasa hidup tanpa hadirnya
Tetes keringat tanpa makna
Waktu hanya akan berlalu tanpa warna
Cinta, tak pernah benar-benar kita pahami,
 cinta, penuhi harimu dan penuhi waktumu
cinta, aliri darahmu, aliri jiwamu

Diriku, hatiku, penuhi tutur dengan cinta
Darahku, jiwaku, aliri slalu dengan cinta
Sejauh ku bisa"



-Tentang Cinta, Raisa Andriana-


Cinta keluarga adalah prioritas.



Pendorong dan pengingat. kedua hal ini tidak akan terjadi tanpa adanya cinta kasih.





Dan yang terakhir saya juga berkesimpulan bahwa cinta merupakan sebuah perasaan yang tumbuh dari mengasihi. jadi Cinta itu di rasakan dan diciptakan bukan di cari, Sama seperti kebahagian. Maka dari itu menurut saya cinta dan kebahagiaan itu sejalan. dimana ada cinta disitu ada kebahagiaan, dan di mana ada kebahagiaan disitu ada cinta.

Yeay! sekian sudah pembahasan aku soal cinta. Semoganya dapet nilai yang baik yaa.

 See you on My Next One!


An Nissa
17516966
PSIKOLOGI
1PA01


Selasa, 04 Oktober 2016

Sekarang, Budaya Apa Kabar ya?

Hallo hallo semua terimakasih loh udah mampir. Bienvenido to my blog!It is my super very first time buat nulis blog, jadi mohon maklum ya kalo ada ada salahnya. 


Kali ini aku mau bahas tentang kebudayaan kita, kebudayaan asli indonesia di jaman jaman sekarang ini. Seperti kita ketahui Indonesia adalah negara kepulauan, lebih dri 10.000 pulau yang letaknya tersebar hingga ke pelosok nusantara. Hal ini juga yang menyebabkan Indonesia memiliki banyak dan berbagai macam budaya. Budaya budaya itu lahir, di terapkan, kemudian menjadi habit atau kebiasaan.

Hakekatnya budaya itu sendiri memang seharusnya di lestarikan, agar supaya generasi penerus bangsa dapat mengenal lebih banyak tentang identitas bangsanya sendiri. Bicara tentang budaya, budaya tak melulu tentang segala sesuatu yang berbau tradisional, budaya tuh gak sesempit itu. Lebih luas dari itu karena budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni serta kebiasaan kebiasaan lain yang diwariskan dari generasi ke generasi. 

Perkembangan teknologi di era modern saat ini pastinya sedikit banyak mempengaruhi budaya kita, budaya yang sudah diwariskan turun mrnurun dari generasi ke generasi. Pastinya sedikit banyak memiliki dampak mulai dari yang positif hingga negatif. Mengapa demikian, perkembangan teknologi khususnya di bidang teknologi informasi mampu mempermudah penggunanya dalam mengakses apapun yang bertujuan untuk mengenal berbagai macam budaya kita. Sehigga membuat penggunanya mengetahui lebih banyak lagi tentang suatu budaya. Kemudian dari sisi negatifnya perkembangan teknologi ini adalah membuat penggunanya terlena dengan segala macam fiturnya dan mereka lebih asyik dengan dunia modern yang berkembang sekarang. Hal itu dapat membuat penggunanya lupa akan budaya bahkan sama sekali tidak mengenal budayanya sendiri.  

Bicara soal budaya di ruang lingkup sekitar saya. Saya mewawancarai seorang ibu yang bernama Sri Suyati yang berumur lima puluh tiga tahun yang berasal dari jawa tengah namun sudah lebih dari empat puluh tahun menetap di Jakarta. Beliau mengaku masih sering memakai bahasa jawa dalam kehidupan sehari harinya untuk berbicara kepada orang orang terdekatnya. Beliau beralasan jika memakai bahasa jawa dalam berbicara kepada orang lain itu terasa lebih enak lebih akrab. “ya kalau ibu pake bahasa jawa pas ngomong sama temen ibu itu, rasanya lebih akrab aja. Jadi enak” ujarnya.



Ketika ditemui beliau sedang bersiap untuk menghadiri undangan pernikahan.


Ketika ditanya perihal apakah beliau mengajarkan hal bahasa jawa secara khusus kepada anak anak nya beliau menjawab,
 “Pernah sesekali, tapi gak secara khusus gitu ya kaya kalo lagi santai, lagi ngobrol ngobrol ngobrol keluarga gitu pas mereka lagi pada libur gitu gitu ajasi. Tapi mereka kayaknya cepet lupa soalnya gak biasa. Mereka si seringnya bilang ngerti Cuma gabisa ngomongnya”, ujarnya.
Kebudayaan yang masih diterapkan hingga saat ini di keluarganya selain berbahasa jawa yaitu silaturahmi dan berkumpul besama sanak saudara, berpakaian batik dan kebaya setiap menghadiri undangan pernikahan, memasak dan memakan masakan tradisional, serta menyetel kesenian khas jawa tengah setiap saat di tape kesayangannya dan sesekali menonton wayang kulit. 
“pake kebaya sama kainnya, masak makanan jawa, nonton wayang suka si kadang kadang. Sama ini nyetel uyon uyon dirumah atau dimobil kalo lagi pergi. Iya sama anak anak juga jadi mereka ya sedikit dikit taulah”.

 Di kesempatan yang berbeda saya mencoba menanyakan kepada anak kecil berusia delapan tahunan yang bernama Jason dan Haykal mewakili generasinya saya ingin tahu apakah generasinya kini masih mengenal budaya kita. Dengan pertanyaan singkat disela sela permainan mereka menjawab cepat dengan ekspresi bingung. Dari beberapa pertanyaan mereka hanya mengetahui Jawa sebagai kampungnya (Asal daerah kakeknya) dan Wayang secara bentuk.



Maaf foto ini  tidak bisa dipindahin dari kamera.



Dan ya, sangat disayangkan dalam hal ini mereka lebih tau banyak dan mahir dalam memainkan games di gadget nya. 

Penjabaran diatas merupakan potret kebudayaan kita pada saat ini. Dimana menerut saya semakin lama semakin tumbuh generasi generasi baru namun sangat disayangkan kebudayanya juga lambat laun memudar terkalahkan oleh budaya budaya baru yang masuk sebagai akibat dari derasnya arus globalisasi. 

Betul sekali memang sangat disayangkan keadaan ini. saya tidak ingin menyalahkan siapapun, namun ada baiknya jika kita orang dewasa masa kini lah yang harus menyelamatkannya. Dengan setidaknya kita mengetahui budaya kita sendiri kemudian di perkenalkan kepada generasi generasi dibawah kita semenarik mungkin. sehingga mereka memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk sekedar mengetahui atau bahkan hingga mempelajarinya.  Karena sebaik baik pengetahuan ialah yang dibagikan kepada orang lain. 


"Jika bukan kita, siapa lagi? Kalo bukan sekarang, Kapan lagi?".




An Nissa
17516966
PSIKOLOGI
1PA01

Post Ads (Documentation Required)

Author Info (Documentation Required)