Jumat, 15 Maret 2019

AGENT OF CHANGE: Prof. Dr. Rhenald Kasali, Ph.D


Profesor Rhenald Kasali, Ph.D adalah seorang pria kelahiran Jakarta, 13 Agustus 1960 dari pasangan Samuel Kasali dengan Sonya Andrea. Ia merupakan pendiri Yayasan Rumah Perubahan yang juga adalah seorang Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Semasa kecil,  Rhenald Kasali pernah tidak naik kelas. Hal ini terjadi saat dia menginjak kelas 5 SD. Rhenald Kasali tidak dapat naik kelas karena mata pelajaran bahasa Indonesia. Tahun berikutnya, dia naik kelas dan lulus dari sekolah dasar. Setelah itu, dia melanjutkan ke SMP dan SMA. Banyak penghargaan diraihnya meski pernah tak naik kelas. Cita-cita dan semangat yang tinggi akan perubahan mengantarkan Rhenald Kasali menjadi sosok yang percaya diri.

Lulus dari SMA, dia mengalami kendala ekonomi untuk kuliah. Saat itu, dia hanya memiliki uang Rp10 ribu untuk mendaftar kuliah. Dia dihadapkan  dua pilihan untuk membeli formulir IPA atau formulir IPS dengan harga Rp10 ribu per formulir. Dengan berbagai pertimbangan, Rhenald Kasali memutuskan untuk memilih melanjutkan studi dijalur IPS. Akhirnya, beliau mengambil Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 

Untuk menutupi biaya kuliah dan hidupnya, ia bekerja sebagai guru les privat SD yang mengajarkan mata pelajaran matematika. Akhirnya beliau lulus juga pada tahun 1985. Dalam jenjang pendidikan selanjutnya, dia beruntung dapat meneruskan S2 dan S3 du University of Illionis, Urbana, Champaign, Amerika Serikat.

Rhenald memantapkan dirinya berkarier menjadi dosen. Padahal sebelumnnya, ia juga sempat bekerja sebagai staf pemasaran dan wartawan di Kompas Gramedia. Karier mengajarnya dimulai di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Selain itu, ia menjadi dosen terbang di Program Magister Manajemen Universitas Sam Ratulangi, Universitas Tanjung Pura, Universitas Udayana, Universitas Lampung, dan lainnya. 

Pada 4 Juli 2009, Rhenald dinobatkan menjadi guru besar Ilmu Manajemen di Universitas Indonesia. Saat pengukuhannya sebagai guru besar, Rhenald membawakan orasi ilmiah berjudul "Keluar dari Krisis: Membangun Kekuatan Baru Melalui Core Belief dan Tata Nilai." 

Menurutnya Dosen yang benar itu beda dengan guru biasa. Seorang dosen harus melakukan tiga hal, yakni pendidikan, penelitian dan publikasi, serta pengabdian masyarakat. Mengacu pada poin ketiga, pengabdian masyarakat, lanjut beliau, ia lalu bertanya pada dirinya sendiri. Yaitu, tentang apa yang bisa dilakukan seorang dosen ilmu ekonomi untuk pengabdian masyarakat. kebanyakan dosen fakultas ekonomi hanya pintar mengajar dan menguji mahasiswanya.

Sebagai Guru Besar FEUI, ia terpanggil untuk melakukan perubahan nyata dengan memperbaharui kesejahteraan masyarakat dan membebaskan masyarakat, dunia usaha, serta negaranya dari belenggu yang mengikat kaki, tangan, dan pikiran mereka. Berbeda dengan dunia akademis yang serba teoritis dan paper based, ia menginginkan perubahan nyata yang konkret dan praktis.

Aktivitas lainnya, ia juga pernah terlibat sebagai anggota tim panitia seleksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), menjadi Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), anggota Dewan Juri Penghargaan Export Pemerintah Indonesia (Primaniyarta)

Oleh karenanya, beliau mendirikan Yayasan Rumah Perubahan sebagai wadah kewirausahaan sosial yang dijalaninya untuk turut memecahkan persoalan sehari-hari kehidupan masyarakat. Berawal dari komunitas tani organik, Rumah Perubahan terus mengembangkan sayapnya. Saat ini, sekitar lima hektar kawasan perkampungan di salah satu sudut Bekasi itu telah disulap menjadi sebuah tempat yang sangat inspiratif. Didirikan oleh Prof. Rhenald Kasali, Rumah Perubahan saat ini ditujukan sebagai wadah pengabdian masyarakat. Sebuah wadah yang dibangun dengan tujuan menjadi contoh social entrepreneurship di Indonesia.

Selain itu, untuk menjawab keresahannya dalam bidang Pendidikan, di kawasan Rumah Perubahan beliau dan istri mendirikan TK-PAUD Kutilang untuk menangani pendidikan anak usia dini, Rumah Baca Manca yang diperuntukan untuk anak-anak kurang mampu agar dapat membaca buku, serta melatih orang-orang muda mejadi pengusaha yang beretika.

Banyak yang telah dihasilkan oleh Rumah Perubahan. Sebut saja, bahan-bahan pangan organik serta berbagai komoditas pangan. Tak hanya itu, Rumah Perubahan telah melahirkan sejumlah komunitas seperti komunitas pengolah sampah, komunitas entrepreneur modern, dan komunitas penulis perubahan. Menurut Rhenald, Indonesia sebenarnya tidak kekurangan wirausahawan. Kita bisa melihat dan menemukan orang berjualan di mana-mana. Namun miskin entrepreneurship.

Aspek-aspek yang dikembangkan di Rumah Perubahan adalah kemandirian, inovasi, dan orientasi pada hasil dan tindakan nyata. Dengan padang rumput yang asri, kolam ikan, sungai, hutan mini, serta persawahan, Rumah Perubahan telah menjadi tempat melakukan banyak aktivitas. Untuk menikmati fasilitas-fasilitas tersebut, anak-anak yang datang tidak dipungut biaya. Tak sedikit calon wirausahawan, guru, pekerja sosial, pelajar, dan mahasiswa yang pernah mendapatkan pelatihan di sana. Sebagai misinya dalam menjadi bagian dalam perubahan.

Lebih lanjut beliau menekankan bahwa Rumah Perubahan bukanlah lembaga sosial, tetapi social enterprise. Meskipun melakukan kegiatan-kegiatan sosial, Rumah Perubahan juga mencari keuntungan. Dengan prisip koperasi yang enjadikannya semua efisien, keuntungan yang didapatkan dari Rumah Perubahan ia gunakan untuk membayar gaji pegawai dan melakukan kegiatan-kegiatan sosial. Rumah Perubahan antara lain menjual bahan pangan organik yang diproduksi di sana serta memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat. Saat ini terdapat lebih dari 100 karyawan yang bekerja di Rumah Perubahan. Mereka adalah warga masyarakat yang bertempat tinggal tak jauh dari sana.

 Selama merintis karirnya beliau juga telah banyak meriset dan menulis buku-buku best seller seperti Change, Self Driving, Lets Change, dan buku lainnya di bidang bisnis, manajemen, dan pendidikan.

Lebih lanjut, beliau pernah berkata “Every single problem is opportunity,”, untuk menjadi seorang entrepreuner, terutama social entrepreuner, seseorang harus dapat cepat melihat peluang dan solusi dari masalah, selain keberanian dan kemandirian.







DAFTAR PUSTAKA

 TUGAS PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN KEBE
Dosen:Awan Jeminy Putra Entrieza
An Nissa (17516966)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Ads (Documentation Required)

Author Info (Documentation Required)